Hatiku getir
termakan cinta yang tersambar petir
air mata yang mengalir
dipanah dunia yang kikir
tak mau membagi walau sebutir
ku ukir lewat syair
tak berarti saat kata bergulir
terucap kaku dari sebuah bibir
dirimu angin semilir
dan semua tawa-tawa yang terkilir
aku harus berfikir
mengapa cinta terukir
dihati yang getir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar